THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 29 Januari 2009

Tentang Cinta

Senin, 26 Januari 2009

Hypnopsycho

Self Portrait ( Jong Happy )

Minggu, 25 Januari 2009

Jong Reggae Visit at TrotoArt Community BEOS BATAVIA bareng mas ARIS


Jong Reggae Visit at Trotoart Comunity BEOS BATAVIA...

Aris Sucipto, Pelukis Potret Kota Tua Jakarta



Aris, Merangkul Pelukis Jalanan di Kota Tua
Jumat, 23 Januari 2009 | 10:26 WIB Harian KOMPAS dalam rubrik SOSOK.
Oleh ESTER LINCE NAPITUPULU
Pekerjaan sehari-hari Aris Sucipto ”hanyalah” pelukis potret di trotoar Jalan Pintu Besar Selatan, Glodok, Jakarta Barat. Dari pekerjaan yang dilakoni sejak tahun 1989 itu—ketika ia tidak mendapat pekerjaan pada masa awal perantauannya ke Ibu Kota—Aris belakangan dikenal sebagai salah satu penggagas komunitas pelukis jalanan. Mereka juga yang berperan untuk menghidupkan kawasan Kota Tua Jakarta.
Aris merangkul rekan-rekannya sesama pelukis potret di kawasan Kota Tua untuk juga menghasilkan karya-karya lukis yang mumpuni. Dengan demikian, karya mereka bisa diikutsertakan dalam berbagai pameran.
Bagi Aris, pelukis jalanan tidak bisa diremehkan begitu saja. Namun, semua itu harus bisa dibuktikan dengan karya yang lahir dari hati nurani sang pelukis sehingga diakui oleh penikmat lukisan.
Sejak tahun 2000 dia mendorong adanya komunitas pelukis jalanan di Kota Tua Jakarta. Komunitas itu dinamakan TrotoArt dan diharapkan bisa menjadi paguyuban di antara para pelukis jalanan. Adanya TrotoArt membuat mereka bisa saling mendukung dalam mengembangkan kreativitas dan kualitas karya.
Para pelukis potret jalanan itu muncul dari beragam kisah. Namun, mereka umumnya menjadi pelukis jalanan karena terdesak kondisi ekonomi yang sulit.
Komunitas pelukis jalanan yang mulai aktif ikut serta dalam kegiatan di Museum Bank Mandiri juga digagas Aris dan dinamakan Lintang Kota. Paguyuban seperti ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi seniman jalanan untuk berkarya dan terlibat dalam menghidupkan Kota Tua.
Aris punya obsesi untuk bisa secara sendiri atau bersama pelukis jalanan lain berpameran di gedung tua di kawasan Kota Tua itu. Dalam bayangannya, pameran itu akan dibuka oleh tukang ojek ontel atau wong cilik lainnya.
”Mereka mungkin tidak paham seni, tetapi lebih jujur. Para pejabat yang membuka pameran sering mengangguk- angguk, padahal sebagian dari mereka enggak mengerti seni,” katanya.
Lalu, tambah Aris, ”Saya ingin para pelukis jalanan di Kota Tua ini bisa diberi sebuah tempat yang resmi supaya mereka bisa menata karya- karyanya dengan baik.”
Namun, di sisi lain ia sadar, untuk mewujudkan keinginannya itu salah satu cara yang harus ditempuh adalah melobi pihak-pihak terkait.
”Saya susah melobi. Itu bukan pekerjaan mudah bagi seniman. Kami menunggu tawaran pemerintah saja, untuk menyediakan wadah yang resmi di sekitar Kota Tua, entah itu di Fatahillah atau Kali Besar,” ujarnya.
Tanpa batas
Sejak lama Aris berkeinginan supaya wong cilik juga bisa menikmati lukisan. ”Saya sendiri dari dulu suka minder kalau mau melihat pameran lukisan. Kadang melihat tatapan satpam saja sudah membuat saya takut dan tak berani masuk ruang pamer.”
Oleh karena itulah, dia ingin menciptakan lukisan yang bisa dilihat siapa pun, tanpa dibatasi oleh strata sosial-ekonomi.
”Biarkan setiap orang, siapa pun, bisa menikmati lukisan itu,” kata Aris yang sejak kecil hingga remaja menjadi penjual es keliling.
Tentang penghargaan untuk seniman jalanan, lulusan sekolah dasar ini mengatakan, untuk itu masih dibutuhkan perjuangan.
Ia bercerita, pada suatu rapat tentang seniman jalanan di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, tahun 1990-an, Aris melontarkan keprihatinannya terhadap para pelukis jalanan yang mangkal di pinggiran kali di Pasar Baru.
”Saya tidak bilang kalau punya andil, tetapi saat itu saya ikut meminta supaya ada tempat yang layak buat seniman jalanan di Pasar Baru. Belakangan ini, di kawasan itu sudah ada tempat resmi untuk pelukis jalanan,” ceritanya.
Berpameran
Keinginannya untuk berpameran terwujud saat ada kesempatan menggelar pameran bagi seniman jalanan Kota Tua yang saat itu tergabung dalam paguyuban Kelompok Pintu Besar Selatan. Ajakan berpameran lukisan potret pertama datang dari Museum Seni Rupa dan Keramik di kawasan Kota pada 1996.
Kesempatan tersebut mampu membangkitkan optimisme komunitas pelukis jalanan. Tawaran pameran lalu berdatangan dari hotel dan mal di Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah, dan Taman Ismail Marzuki. Pameran mereka ada yang disponsori pihak lain, tetapi sering pula para seniman ini saweran untuk menyewa stan pameran.
Dengan merogoh kocek sendiri juga, ia mengadakan reuni para pelukis jalanan yang pernah mangkal di trotoar Jalan Pintu Besar Selatan. Sebanyak 60 seniman jalanan pun meramaikan acara yang digelar untuk membangun tali silaturahim kembali di antara mereka.
”Saya ingin para seniman jalanan itu bisa saling memberi semangat. Mereka yang merasa belum sukses tidak patah semangat, sedangkan mereka yang sudah berhasil tetap mau bergabung. Ini supaya para pelukis jalanan itu bisa saling melengkapi kelemahan dan kelebihan masing-masing. Dari sini diharapkan bakal lahir seniman yang berkualitas,” ujar Aris yang sebelum merantau ke Jakarta mendalami seni ukir.
Dia tidak ingin pelukis potret jalanan terjebak sebagai seniman yang berkarya saat ada pesanan saja. Pria asal Kudus, Jawa Tengah, ini menggugah rekan-rekannya untuk sadar berkesenian.
Sebab, dengan mendalami seni akan mengasah hati nurani dan mampu memotret keadaan di sekeliling atau peristiwa yang mereka lihat. Bekal itu akan membuat mereka bisa menuangkannya dalam bentuk karya seni yang punya ”kedalaman”.
”Respons terhadap apa yang ada dalam pikiran saya amat beragam. Ada orang yang sinis, ada pula yang mendukung. Itu lumrah saja. Kalau enggak seperti itu, enggak ada warna- warna yang menarik dari sebuah karya,” ujarnya enteng.
Tak sanggup
Ketika Aris terlihat tidak sanggup mengikuti pendidikan lebih tinggi usai menyelesaikan SD, sang ayah mengirimkan dia untuk belajar seni ukir di Jepara, Jateng. Setelah itu, dia sempat bekerja selama beberapa waktu di perusahaan furnitur sebagai tukang ukir.
Beberapa tahun kemudian, Aris memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Dia ingin memperdalam keahlian ukirnya dengan mendatangi sanggar-sanggar ukir di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Namun, saat itu dia harus puas hanya diberi tugas sebagai tukang ampelas.
Tidak puas, Aris lalu mencoba mencari pekerjaan lain. Ketika dia melintas di daerah Melawai, Jakarta Selatan, Aris melihat seorang pria lumpuh yang melukis potret di trotoar. Peristiwa itu menginspirasinya untuk juga menjadi pelukis potret.
Dari pengembaraannya, ia mendapati di kawasan Kota Tua hanya ada dua pelukis jalanan. Aris lalu bergabung dan mengembangkan komunitas pelukis potret jalanan di Kota Tua.
”Keinginan saya hanyalah agar seniman jalanan ini diberi tempat yang layak untuk menggelar karya mereka,” katanya lagi mengulang dan menegaskan. (IWAN SANTOSA/ BRIGITA MARIA LUKITA)
di ambil dari harian KOMPAS tgl 23 januari 2009 dalam rubrik SOSOK.

Sabtu, 24 Januari 2009


self portret ( Jong Happy )

Palestine...


bara...

Selasa, 20 Januari 2009


Manusia suku cadang


Masa kecil Jong Happy


Jong happy ma Sandika Yuma si rese


Jong Happy and syster


Takbir kliling


Takbir kliling


Jong Nieezse ma Jong Happy lagi nonton takbir kliling


Bagus and Son Jonger bro from KalKer


Hendro si anak Genderuwo Jonger Bro from Kramat


Hadi and son jonger bro from Sawangan


Priambogo Jonger Bro from Jatisawit


Mamah Hajjah Ety Jonger Mother from Jatisawit


Risa jonger from jatiwaringin


Jong Happy and Risa jongers from jatiwaringin


Egy Jonger bro from Jatisawit

Minggu, 18 Januari 2009

LOGO

SEJARAH MUSIK REGGAE




"Musik Jamaica Pendahulu"

Menurut sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut "Burru"
yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut "talking drums" (drum yang bicara)
yang asli dari Africa Barat. "Jonkanoo" adalah musik budaya campuran Afrika,
Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum, rattle (alat musik berderik)
dan conch tiup. Acara ini muncul saat natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos
pada awalnya adalah tarian para petani, yang belakangan baru disadari bahwa
sebenarnya mereka berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya,
Calypso dari Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika
Tengah dan diperkenalkan ke orang - orang Jamaika untuk membentuk sebuah
campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik sederhana dengan
lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker, scraper dan rumba atau
kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada tahun 20 dan 30an dan merupakan
bentuk musik Jamaika pertama yang menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini
Mento masih bisa dinikmati sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 -
50an sebenarnya disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh
Swing, Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band dengan
aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat "bop". Ska kemudian dengan
mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian "skankin" pad awal 60an. Bintang
Jamaica awal antara lain Byron Lee and the Dragonaires yang dibentuk pada 1956
yang kemudian dianggap sebagai pencipta "ska". Perkembangan Ska yang kemudian
melambatkan temponya pada pertengahan 60an memunculkan "Rock Steady" yang punta
tune bass berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan
menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.

"Reggae N Rasta"

Bob Marley tentunya adalah bimtang musik "dunia ketiga" pertama yang jadi
penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan reggae lebih
universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang sebagai peninggalan
King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley. Ditambah lagi dengan hadirnya "The
Harder they Come" pada tahun 1973, Reggae tambah dikenal banyak orang.
Meninggalnya Bob Marley kemudian memang membawa kesedihan besar buat dunia,
namun penerusnya seperti Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia
Fiffths dan Rita Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan.
Rasta adalah jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley
untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini tumbuh dari
ska yang menjadi elemen style American R&B dan Carribean. Beberapa pendapat
menyatakan juga ada pengaruh : folk music, musik gereja Pocomania, Band jonkanoo,
upacara - upacara petani, lagu kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah
bentuk musik paling alami yang sering dimainkan
pada saat pertemuan - pertemuan Rasta, menggunakan 3 drum tangan (bass, funde
dan repeater : contoh ada di Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae
sendiri selalu menyelami tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di
Babylon, Haile Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika.
Setelah Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan
Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai kejadian
monumentalpun terjadi
seiring perkembangan ini.

"Apa sih Reggae"

Reggae sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan
Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukkan
keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus - putus tersendiri, strumming
gitar ke arah atas, pola vokal yang 'berkotbah' dan lirik yang masih seputar
tradisi religius Rastafari. Meski banyak keuntungan komersial yang sudah didapat
dari reggae, Babylon (Jamaika), pemerintah yang ketat seringkali dianggap
membatasi gerak namun bukan aspek politis Rastafarinya. "Reg-ay" bisa dibilang
muncul dari anggapan bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik
soul Amerika namun dengan ritem yang 'dibalik' dan jalinan bass yang menonjol.
Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes politik, dan rudie (pahlawan
hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska & rocksteady) kelihatan lebih kuat
pengaruh musik Afrika - Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi 'lubang
- lubang' iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer,
permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis dan sakral,
karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat pada masalah sosial,
politik serta pesan manusiawi.

"Ngga asli Jamaika lho!"

Reggae memang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari New
Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari New Orleans R&B
yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio Amrik lewat radio transistor
mereka. Dengan berpedoman pada iringan gitar pas - pasan dan putus - putusadalah
interprestasi mereka akan R&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya
semasa musim panas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus
tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu, Reggae
terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan interprestasi yang juga
bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan musik Rock (sekarang). Musik
Afrika pada dasarnya ada di kehidupan sehari-hari, baik itu di jalan, bus,
tempat umum, tempat kerja ato rumah yang
jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampu memberikan kekuatan dan
pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukan cuma memberikan relaksasi, tapi
juga membawa pesan cinta, damai, kesatuan dan keseimbangan serta mampu
mengendurkan ketegangan.

"It's Influences"

Saat rekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya menyebutkan
berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua dekade. Hits - hits
Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang Rock asli mulai Eric Clapton
sampai Stones hingga Clash dan Fugees. Disamping itu, Reggae juga dianggap
banyak mempengaruhi pesona tari dunia tersendiri. Budaya 'Dancehall' Jamaika
yang menonjol plus sound system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum
dan bass, dan lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan
tampilan yang luar biasa.
Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah diasimilasi menjadi musik
populer lainnya lebih luas lagi.

Sumber : Tabloid Hot Music

TONY Q and New RASTAFARA


Hal-hal apa saja yang membuat memilih genre Reggae ?
Sebenarnya berdasarkan pengalaman batin aja sich, banyak alasan yang mebuat memilih genre reggae.
Sejak kapan mulai konsen di genre reggae?
Belum lama sich sekitar 1989

Apakah harus Dreadlock bagi pecinta maupun praktisi musik reggae?

Pencinta musik reggae tidak harus gimbal, sebenarnya juga kembali pada filosofi itu sendiri bagaimana pendengar dan perilaku dalam menyikapi lirik atau musik reggae itu seperti apa.


Inspirasi lagu dari mana (influencenya)?

Tentu saja Bob Marley, dia seorang yang fenomenal secara musical, penulisan liriknya bagus.


Sudah berapa album? Bisa sebutkan?

- 1996 Rambut Gimbal

- 1997 Gue Falling In Love

- 2000 Damai dengan cinta

- 2003 Kronologi

- 2005 Salam damai


Selain bermusik ada hobi lain?

Ada, sebenarnya banyak sih...tapi saya suka melukis...


Harapan Mas terhadap perkembagan musik reggae di Indonesia?

Ditekankan pada para pelaku musik reggae, bagaimana esensi musik reggae di perjuangkan bukan sekedar gimbal atau ganja. Dan yang paling penting esensi perdamaian, kemerdekaan arti sebuah musik, dan lebih pada edukasi agar tidak menjadi salah mengartikan musik reggae itu sendiri.


Pengalaman yang paling berkesan selama bermusik ?

Salah satu lagu saya yaitu Pat Gulipat masuk dalam kompilasi World Reggae berjudul Reggae Playground bersama musisi reggae dunia yang diproduksi oleh Putu Mayo World Record.


Salam Damai..


Management :

Jl.Puloasem I C no. 57 Rawamangun, Jakarta Timur


Phone: (021) 4895326 - Fax :(021) 4757005


Ibnu ( Manager) at 08129217757Nino (Album Management)

E-mail : indonesia_rasta@yahoo.com

dari INDO.REGGAE.COM








RAS MUHAMMAD


Apakah ada filosofi di balik nama kamu?
nama Muhamad diambil dari nama pertama Muhamad Egar. Sedang nama sebutan Ras
diambil dari kosa kata bahasa Jamaika yang berarti bung/brur/mas. Akar kata Ras
berasal dari kata Rastaman atau orang yang telah memahami falsafah dan ajaran Ras
Tafari. Kata Ras sendiri dalam bahasa Amharik (Ethiopia) berarti Prince, putra
bangsawan.
Kalo boleh mengutip kata-kata Om Bob Marley "Reggae music is King Music", musik
Reggae adalah musik yang disuguhkan untuk para bangsawan/Royal Music.
catatan :
Ibarat/Seperti tarian Bedoyo Ketawang di Kraton Solo yang harus ditarikan dengan
penuh kehidmatan krn dipersembahkan untuk tontonan sang Raja. Karenanya nafas Reggae mestinya dimainkan dengan "High Sophistication" dan mengikuti tradisi-tradisi....
Kenapa milih aliran musik reggae? Hal-hal apa saja yg membuat milih genre ini?
Kenapa gue ngga memilih musik Rock ?
Padahal enak kalee yaa di musik Rock kan bisa dinyanyiin sambil mabok sedang di
Reggae pantangan mabok....... Musik Reggae membawa missi yang mulia, jiwa Reggae adalah hembusan nafas
perdamaian dan persatuan, kesetaraan umat manusia. Reggae menebarkan vibe
positif/getaran-getaran positif dan menghindari yang negatif. Reggae adalah
perjuangan dan juga bentuk ungkapan jeritan kaum papa terhadap ketimpangan sosial
dan ketidak adilan......Nah kenapa musti pilih musik lain ?
Kalau inspirasi lagu-lagunya dari mana? Influences?
...inspirasi ?
Kejadian sehari-hari, lingkungan, keadaan sosial masyarakat kita dan juga
pandangan berbagai tokoh/pemimpin dunia seperti Mahatma Gandhi, Martin Luther King
Jr, King Selassie I, Bung Karno dan negarawan lainnya.
....influences ?
Yang mempengaruhi musik gua ....hmm ...buuuannyaaak banget ..... dari
Garnett Silk, Burning Spear, Abysinians, Sizzla, Ras Michael, Jacob Miller,
Augustus Pablo, King Tubby, KRS-One, Wu Tang, NAS, Black Uhuru dan masih puluhan
artis Reggae yang laen .... nyaho lo..he he he .....Gue termasuk yang beruntung, krn pernah tinggal di New York Amrik 12
tahun, jadi explorasi gue terhadap musik Reggae ....hmm.... sorry yee duaaleem
banget..
Kalo punya album sudah berapa album yang dikeluarkan?
Baru dua buah saja tuh .....
Album Yang Pertama, "Declaration of Truth", awal tahun 2005, (10 Lagu), self edar
di New York,
(di Indonesia sudah ditawar Aksara Records seeh untuk di cetak ulang, tapi masih
gw hold dulu) .....
Album yang Kedua "Reggae Ambassador" (15 lagu), Januari 2007, secara Indie dan
diedarkan oleh Aksara Records..
Sejak kapan mulai konsen di genre Reggae dan sdh berapa lama?
Sejak tahun 2003, tahun-tahun terakhir gue di kota New York, merupakan
periode formatif yang menentukan jenis musik gue. Karena gue memperoleh kesempatan
belajar dari musisi Reggae Jamaika yang tinggal di Brooklyn, New York, yang
memutar piringan hitam/dubplates (vinyl) di Perusahaan Brooklyn Sound Systems.
Masa-masa tersebut sangat influensial bagi pengembangan kemampuan style gue dalam
menyanyi/nge-Deejay (sebutan nge-Rap dlm bhs slank Jamaika). Pembelajaran tersebut
menghasilkan karya gue spt sekarang ini yang mencampurkan warna Tribal Riddims
dari Dancehall Reggae, nafas tradisional Reggae musik serta pesan-pesan
spiritualnya Ras Tafari. ......
Catatan :
Musik Reggae mempunyai empat Sub-Genre yaitu :
- Roots : contohnya tembang2 yang dinyanyikan Bob Marley;
- Dub : contohnya tembang2 yang dinyanyikan King Tubby,
- Lovers Rock : contohnya tembang2 yang dinyanyikan oleh Gregory Isaacs;
- Dancehall : contohnya Damian Marley, Sean Paul.
Pernah ikut musik competition atau Reggae Festival?
ndak dong .... karena jiwa musik Reggae adalah brotherhood dan saling
mendukung ... jadi tidak untuk dikompetisikan.
Penyanyi Reggae Capleton bilang "Reggae music is a mission not a competition",
jadi jangan sampe dhe ada ajang kompetisi Reggae .... he he he ....Musik Reggae
laen dong, musik Reggae adalah musik yang punya missi/tujuan bukan persaingan.
Kalo masuk sekedar masuk chart sih iyaaa ...Alhamdulillah, beberapa tembang gue
dalam Album Reggae Ambassador menurut versi www.soundclick.com dari sejumlah
9.650 Reggae Internasional yang diupload disitu itu adalah : bertengger diperingkat ke-60; di peringkat ke-62,J TownRock&Leaving Babylon" berkejaran diperingkat ke-75 dan ke-76 ....
he he he .... bangga juga seh seorang putra Indonesia bisa meraih peringkat
segetuu dari sembilanrebu enam ratus lagu Reggae Internasional wuuiiihh..
Ikut Reggae Festival di New York sering seeh...
Bisa sebutkan sering manggung dimana saja?
Dimana-mana, di seantero Nusantara dan di Jakarta tentunya. Namun yang paling
mengesankan buat gue adalah saat gue ngamen di Time Square kota New York bersama
grup gue (Ras Juichi, Ras Yasu, Ras Takashi), dari jam dua siang mpe jam enem sore
... huhuhu ... Pas selesai gue bingung, krn yang nonton nglemparin coin 25 cent
dollaran, ke kantong Jembe kita ...Waktu dibagi berempat masing-masing dpt 250
dollar, tapi coin nan semua ....huahakhakhak... buerrat banget ada tiga kilo kalee
... pas gue masukkin ke Bank, tellernya bingung kale yaa nih orang asia dapat
recehan darimana ...hu hu hu ...nda bisa lupa dhe
catatan :
ngamen di New York musti pake ijin ke Polisi, untuk tempat dan waktunya. Bagus ya
mereka, jadi pengamen diatur waktunya biar jadualnya nda tabrakan. Selain itu
untuk jadi pengamen harus punya sertifikat dari semacam Departemen Kebudayaan.
Yang menyatakan bahwa si Artis memang mempunyai keahlian keartisan. Sooo nda
sembarangan ngamen ...tak gampang nggelar keset di statsiun bawah tanah lalu
ngak-ngik-ngok . . . bisa-bisa diusir dan dibubarin pak polisi
Selain bermusik ada hobi lain, misalnya main bola,
Nonton film (yang bermutu), beli Album CD-CD baru terutama yang Reggae dan hobby ini acapkali diprotes enyak gue....soalnya gue naruhnya suka disana-sini .... nah
dari koleksi yang ratusan keping tersebut...enyak gue yang sering membereskannya ...
hehehe ... maapin ya..
Markas atau tempat ngumpul dimana?
Wah markas ? ... Di mana saja...sepanjang jalan ... karena musik Reggae musik
jalanan bukan musik pantai dan bukan musik orang borjuis ataupun orang Hedonist
yang hobbynya suka-suka, foya-foya, mabok-mabokan
Ras Muhamad Management :
hmmm... mau tau aja he he he.... gue lebih mudah dijangkau lewat e-mail
manajer gue di : email/FS/MySpace: Ras_Muhamad@yahoo.com (021) 68334728, 0818818202

dari INDO.REGGAE.COM

SOULJAH BAND


Sebenernya kita nggak milih reggae sih, reggae adalah salah satu pilihan dalam musik kita, soalnya kita mainin semua genre Jamaican Music, mulai dari SKA, Rocksteady, reggae, dub dancehall juga.
Yang ngebuat kita milih musik ini, hmmmm yah kita mainin genre Jamaican music dari tahun 98, waktu itu kita cuma mainin ska, tapi sekarang kita lebih lebar lagi. Dan emang semua personil Souljah kalo gabung cocok soulnya yah cuma mainin musik kayak gini. Kita pernah coba mainin jazz, pop atau rock, gak kena kalo smua anak-anak ini ngumpul...hehehehehehe.


dari INDO.REGGAE.COM

randi ade and the gank, jongers from jkt

randi ade and the gank,jongers from jkt


jong ki daus

jaky jongers from banjarsari land

jong genjik

Senin, 12 Januari 2009


JONG REGGAE in Concert




Jong Black Jack Njiek...


Hery Mundier... ( Photo By Jong Colise )

Minggu, 11 Januari 2009

Dear_Strangers........... [genjiks]


Maniiieeezzzzz....... ( Photo By Adam Jonger )


Gue Pantatin Lo... ( Photo By Jong Onggeng )


Panji BGS Jonger Bro...


Jonger Rambut Cungur Bro...


Budi Kimplenk Mandor Jonger Bro...


POKCI Bro... ( Yayang Panji )


Mabuk Kepayang... ( Photo By Jong Colise )


Jong Reggaeneration Rezeeeee.......


Untung Khan Reinkarnasi Gengis Khan...


Mbah Sayur Jonger Bro...


Barji Barbeh Counter Tempat Nongkrong Jong Reggae